Info Populer 2022

Siapa Penemu Aqua, Ini Jawabannya

Siapa Penemu Aqua, Ini Jawabannya
Siapa Penemu Aqua, Ini Jawabannya

Siapa yang tidak mengenal produk Aqua? Tampaknya setiap orang di Nusantara sudah mengonsumsi olahan air minum dalam bungkus satu ini. Malahan saking terkenalnya, Aqua telah menjadi “penggerak” sehingga penduduk menyebut semua produk air minum bungkus sebagai Aqua, walaupun pada faktanya ada banyak produk serupa dengan merek bermacam-macam.





Daftar Tulisan


Siapa Penemu Aqua





Konsumen Aqua pun berasal dari segala kalangan, baik dari golongan ekonomi papan atas, menengah, hingga kelompok bawah. Mulai dari packing gelas, botol banyak sekali ukuran, hingga galon, Aqua memiliki konsumen setia yang sudah menggunakan produknya selama puluhan tahun. Namun, belum semua orang tahu, siapakah orang yang berperan penting di balik suksesnya Aqua. Who’s the man behind the scene? Siapakah yang memelopori lahirnya Aqua hingga menjadi sebesar sekarang?





Dialah Tirto Utomo. Barangkali publik lebih mengenal Aqua selaku salah satu produk komersial Danone, perusahaan besar asal Perancis. Namun faktanya, pendiri dan pengembang awal Aqua yakni Tirto Utomo asal Indonesia.





Tirto Utomo




Memiliki nama orisinil Kwa Sien Biauw, Tirto lahir pada 8 Maret 1930 di Wonosobo, Jawa Tengah. Tirto merupakan keturunan Tionghoa dengan orang renta bernama Tjan Thong Nio dan Kwa Liang Tjoan.





Mengenal Tirto Utomo





Orang renta Tirto melaksanakan usaha lokal berupa peternakan sapi perah. Dari hasil perjuangan keluarga ini, Tirto bisa menamatkan pendidikan dasar di daerah kelahirannya, Wonosobo. Selanjutnya Tirto bersekolah menengah pertama di Magelang, kemudian meneruskan sekolah menengah atas di Malang.





Pendidikan Formal dan Perjalanan Karier Tirto Utomo





Di kurun itu, Tirto Utomo termasuk kalangan yang beruntung sebab sukses menamatkan pendidikan formal dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Tirto pun memiliki semangat mencar ilmu yang tinggi sampai membuatnya terus menuntut ilmu di tingkat universitas.





Kuliah dan Organisasi





Tirto mengambil kuliah di Universitas Gadjah Mada untuk program ekstensi Fakultas Hukum. Pada ketika itu UGM bertempat di Surabaya. Setelahnya, Tirto melanjutkan ke Fakultas Hukum di Universitas Indonesia.





Tirto Utomo yaitu sosok yang aktif dalam organisasi semasa kuliahnya. Bahkan Tirto pernah menjabat sebagai ketua organisasi pergerakan untuk cowok Tionghoa bernama Cung Lien Hui. Organisasi ini memiliki banyak cabang hampir di seantero Indonesia.





Ketika berada di Cung Lien Hui pula Tirto berjumpa Kwee Gwat Kien, putri seorang bankir senior Bank Indonesia (dikala itu bernama The Javasche Bank), yang kemudian menjadi kekasih hatinya hingga ajal.





Wartawan di Surat Kabar





Sembari kuliah di UGM Surabaya, Tirto melakukan pekerjaan menjadi wartawan di surat kabar Djawa Post. Di tengah-tengah cuaca panas Surabaya, Tirto tetap bersemangat mengayuh onthel untuk melaksanakan liputan dan berbagai wawancara.





Meskipun sambil melakukan pekerjaan , Tirto tetap mampu menyelesaikan kuliahnya sempurna waktu. Hingga pada 1954, Tirto lulus dari UGM dan melanjutkan studi ke Universitas Indonesia untuk menyusul Kienke, kekasihnya yang telah lebih dulu kuliah di sana.





Berbekal pengalaman yang didapat selama di Djawa Post, Tirto kemudian bergabung dengan surat kabar Sin Po. Bahkan Tirto diamanahi menjadi pemimpin redaksi selama 1955—1959.





Sin Po sendiri ialah surat kabar Tionghoa yang memakai berbahasa Melayu, dan merupakan salah satu media massa nasional yang besar lengan berkuasa. Bahkan surat kabar Sin Po menjadi yang perta memuat lagu beserta notasi Indonesia Raya.





Karier di Permina





Usai menempuh pendidikan hukum di Universitas Indonesia, Tirto menetapkan melakukan pekerjaan sesuai kapabilitasnya selaku seorang sarjana aturan. Tirto pun bekerja di Permina (sekarang menjadi Pertamina) atas rekomendasi dosennya.





Tirto ditempatkan di pedalaman hutan Medan, Sumatra Utara. Sesudah lima tahun melakukan pekerjaan di Permina, Tirto menjadi terhadap divisi aturan serta penjualan mancanegara. Jabatan ini membuatnya sering berinteraksi dengan klien asal luar negeri.





Cikal Bakal Terciptanya Aqua





Pengalaman kerja dan berjumpa banyak orang menawarkan ilmu tersendiri bagi Tirto Utomo. Ketika bekerja di divisi hukum dan penjualan mancanegara Permina, ada suatu kejadian yang lalu memunculkan inovasi Tirto untuk menyebarkan bisnis air minum.





Pada ketika itu, tahun 1971, Tirto hendak melaksanakan negosiasi bersama wakil perusahaan USA di Jakarta. Namun pertemuan penting itu hampir gagal akhir istri ketua utusan yang tiba-tiba mengalami sakit perut.





Ternyata setelah dijalankan pemeriksaan, istri ketua utusan tersebut mengalami gangguan pencernaan alasannya adalah meminum air yang kurang bersih. Dari sanalah Tirto tiba-tiba mendapatkan adanya ide cemerlang untuk menciptakan produk air siap minum yang bersih dan tentu sehat.





Air Minum dalam Kemasan





Di zaman itu, air minum dalam kemasan yaitu hal tidak biasa . Masyarakat sebagian besar mengonsumsi air tanah yang dibuat sumur, kemudian dimasak sendiri. Maka bila ada yang kepikiran untuk mengemas air minum dalam wadah dan dikomersialkan, pasti bisa dikatakan out of the box.





Tirto berdiskusi dengan saudara-saudaranya untuk belajar bagaimana memproses air minum bungkus. Pada awalnya, Tirto tidak paham tentang proses pemurnian air lantas menyuruh adiknya magang di perusahaan air minum kemasan asal Thailand bernama Polaris.





Lahirnya Aqua





Hasil magang sang adik membuahkan hasil. Tepatnya 23 Februari 1973, Tirto mendirikan perusahaan air minum kemasan dengan nama PT Aqua Golden Mississippi.





Awalnya Tirto ingin menggunakan nama Polaris, dari kata purity. Namun sehabis berdiskusi dengan konsultan, nama Aqua ternyata lebih “menjual”. Dan kata tersebut juga berasal dari bahasa Latin, aqua yang artinya air.





Selain itu, ada kata mississippi yang dalam bahasa Indian berarti father of wather. Dengan ini Tirto berupaya meyakinkan pasar bahwa mutu air kemasan yang dijualnya yakni pure artesia water.





PT Aqua Golden Mississippi pun resmi lahir di Bekasi dengan jumlah karyawan awal sebanyak 38 orang. Produk pertamanya diperkenalkan pada publik 1 Oktober 1974. Bersama karyawan, Tirto menggali sumur untuk mendapatkan mata air di pabrik pertama.





Terinspirasi Kemasan Air Mineral Korea Selatan





Pada tahun itu, tidak jauh dari pabrik Tirto sedang ada proyek pembangunan tol Jagorawi. Kontraktornya berasal dari Korea Selatan, ialah Hyundai. Para insinyur Hyundai mempunyai kebiasaan minum air dalam kemasan. Kebiasaan itu kemudian ditularkan kepada para rekan kerja lokal.





Tirto pun mengambil potensi tersebut untuk menyuplai air minum para pekerja proyek tol. Seketika pelanggannya banyak dari kelompok pekerja proyek. Tirto pun mengadopsi pengemasan air mineral botol seperti yang berasal dari Korea Selatan.





Setelah usahanya berkembang lebih besar, Tirto memindahkan basis pabrik ke Pandaan, Malang, Jawa Timur. Dengan memikirkan kemurnian sumber mata air sebagaimana prinsip pendirian Aqua semenjak permulaan.





Tirto dan Aqua





Tirto bukanlah nama lahir seorang Kwa Sien Biauw. Pada tahun 1960-an, para keturunan Tionghoa di tanah air mengganti nama mereka dengan nama Indonesia. Kwa Sien Biauw menentukan nama Tirto yang berarti ‘air’ dan Utomo yang artinya ‘utama’.





Sepanjang hidupnya, Tirto pun mengabdikan diri untuk membuatkan Aqua sampai menjadi pelopor air mineral kemasan di Indonesia. Tirto meninggal pada 16 Maret 1994 di kampung halamannya, Wonosobo.





Tahun 1996, PT Aqua Golden Mississippi diakuisisi oleh perusahaan multinasional asal Perancis, Danone. Hingga sekarang eksistensi Aqua tetap legendaris di mata penduduk dan itu semua tak akan lepas dari tugas besar sosok Tirto Utomo.


Advertisement

Iklan Sidebar