Siapa Pendiri Gudang Garam? Jika diminta menyebutkan salah satu produk r0k0k di Indonesia, hampir dipastikan kebanyakan orang eksklusif terpikirkan Gudang Garam. Eksistensi perusahaan ini sebagai produsen r0k0k terbesar di Indonesia tetap tangguh meskipun puluhan tahun sudah berlalu. Bahkan Gudang Garam menempati peringkat pertama pada bikinan kretek terbesar.
PT Gudang Garam Tbk diresmikan pertama kali pada 26 Juni 1958. Beranjak dari home industry hingga menjadi perusahaan besar, perjalanan Gudang Garam dipimpin oleh para pengusaha tersohor tanah air. Namun ada satu sosok yang tak mampu dilepaskan kiprahnya dalam pendirian merek dagang ini, ialah Surya Wonodiwidjojo. Siapakah beliau?
Daftar Tulisan
Berkenalan dengan Surya Wonowidjojo
Surya Wonowidjojo lahir dengan nama Tjoa Jien Hwie. Dia yaitu seorang keturunan China. Lahir di Republik Rakyat Tiongkok, tepatnya suatu kawasan bernama Fujian pada 15 Agustus 1923. Meski tidak lahir di Indonesia, Surya kecil menikmati masa kanak-kanak di Bumi Nusantara ini.
Ketika berumur tiga tahun, keluarga Tjoa berimigrasi dari Negeri Tirai Bambu menuju Indonesia. Saat itu keadaan negeri ini masih berada dalam jerat penjajahan Belanda. Tjoa sekeluarga lalu menetap di kawasan Sampang, Madura.
Akrab dengan Bidang Industri Sejak Kecil
Surya Wonowidjojo sedari kecil sudah berkenalan dengan dunia industri. Apabila anak lain seumurannya masih bermain gundu atau mencari ikan di sungai, Surya kecil memiliki aliran sedikit berlawanan. Meskipun acap kali juga masih bermain, di segi lain dia melakukan pekerjaan menolong usaha keluarga.
Surya sempat melakukan pekerjaan pada sebuah pabrik r0k0k berjulukan “93” yang dimiliki oleh pamannya sendiri. Setelah beberapa tahun mencobapengalaman di tempat tersebut, Surya memutuskan untuk keluar. Dia merasa tidak puas.
Keputusan Surya untuk berhenti kerja dari pabrik r0k0k sang paman membuatnya berkeinginan merintis karier secara mandiri. Dengan modal yang tidak seberapa, usaha Surya untuk mendirikan perusahaan r0k0k sendiri mesti melalui tebing terjal yang menjadikannya jatuh berdiri hingga sesukses kini.
Pribadi Surya Wonowidjojo yang Hangat
Pada usia 35 tahun, Surya Wonowidjojo “uji nyali” dengan mendirikan perusahaan r0k0k Gudang Garam. Dari home industry sampai mempunyai pabrik besar, dari karyawan bisa dihitung jari hingga ratusan orang. Ternyata sebagian besar karyawannya mengenal sosok Surya sebagai eksklusif yang hangat.
- Dikenal Senang Berbaur dengan Anak Buah
Nama Tjoa Jien Hwie lebih gampang diucapkan oleh para karyawan dengan sebutan “Ing Wi”. Dia erat dengan para pekerja. Dia pun tak segan untuk terlibat eksklusif dalam pekerjaan yang sedang dikerjakan para anak buah.
Alih-alih berlagak layaknya bos, Tjoa Jien Hwie justru membaur bareng para pekerja. Dia juga sering menanyakan kabar para pekerja beserta keluarga. Tanpa membeda-bedakan menurut jabatan mereka, semua diperlakukan sama.
- Bukan Orang Jawa, tetapi Njawani
Tjoa Jien Hwie bukanlah orang Jawa, bukan pula keturunan Jawa. Seluruh keluarganya orisinil dari Tiongkok. Namun kepribadian dan caranya berinteraksi memberikan kesan Njawani. Terlebih tutur katanya sopan dan halus.
Tjoa Jien Hwie dikenal selaku seorang yang memiliki jiwa sosial tinggi. Hal ini pun terlihat pada value yang dipegang perusahaan Gudang Garam. Menariknya, di mata para pekerja, Tjoa Jien Hwie bukanlah dianggap sebagai bos, melainkan ayah sekaligus anggota keluarga yang sama-sama mencari nafkah lewat r0k0k.
- Berganti Nama menjadi Surya Wonowidjojo
Ketika kurun pemerintahan Presiden Soeharto, para keturunan Tiongkok yang ada di Indonesia mulai memakai nama “pribumi”. Tak terkecuali Tjoa Jien Hwie. Dia pun memilih nama Surya Wonowidjojo untuk digunakan seterusnya. Sejak dikala itu, Tjoa Jien Hwie juga diundang dengan istilah Surya.
- Kisah Seorang Pekerja bareng Surya Wonowidjojo
Ada seorang mantan mandor Gudang Garam berjulukan Mustofa yang dulu pernah bekerja langsung dengan Surya Wonowidjojo. Mustofa bercerita bahwa dikala itu ada seorang rekannya yang sedang sakit gigi.
Rekan tersebut hendak pergi ke klinik saat kemudian bertemu Surya. Mengetahui anak buahnya ada yang sakit gigi, Surya lekas menyuruh pekerja tersebut mencabut sehelai rambutnya sendiri. Surya meminta rambut pekerja itu ditaruh di tangannya kemudian memerintahkan si pekerja meludahinya.
Tentu saja pekerja tersebut menolak alasannya adalah tidak mungkin meludahi tangan bos. Namun pada jadinya menurut saja. Ajaibnya, sakit gigi pekerja tersebut kemudian hilang tanpa harus berobat ke klinik. Kisah itu terkenang di benak para pekerja ihwal betapa dekatnya Surya dengan anak buah.
Perjuangan Surya Wonowidjojo bersama Gudang Garam
Tahun 1958 menjadi titik tolak PT Gudang Garam Tbk yang pada awalnya cuma berbentukindustri rumahan. Pada dikala itu produk yang dihasilkan berupa kretek SKL dan SKT. Konon saat hendak memperlihatkan nama Gudang Garam, Surya mendapatkan wangsit dari mimpi. Unik, bukan?
- Catur Dharma Perusahaan
Surya mendirikan perusahaan dengan menumbuhkan dan memegang teguh nilai-nilai filosofi yang terangkum dalam Catur Dharma. Nilai-nilai ini kemudian dijadikan sebagai value utama perusahaan selama puluhan tahun beroperasi.
Catur Dharma tersebut antara lain berisikan makna bahwa kebahagiaan ialah ketika kehidupan kita berguna bagi masyarakat luas. Selain itu, kejujuran, kerja keras, keuletan, dan keimanan menjadi prasyarat menuju keberhasilan. Value penting lain ialah memposisikan karyawan sebagai kawan bisnis yang utama.
- Di Balik Nama Gudang Garam
Pada tahun 1956, Surya menentukan berhenti dari pabrik r0k0k pamannya untuk memulai perjuangan sendiri. Berlokasi di Kediri, Surya menjajal peruntungan di atas tanah seluas 1000 meter persegi untuk dibangun industri rumah tangga.
Dia dibantu beberapa orang pegawai memproduksi r0k0k kretek dari bahan kelobot yang diberi nama Inghwie. Barulah dua tahun kemudian merek dagangnya diganti Gudang Garam. Konon logo gudang garam yang terdapat pada merek jualan ini memang terinspirasi dari daerah di dunia faktual.
Surya merancang logo tersebut bareng seorang karyawannya. Dia berkhayal ada sebuah gudang garam yang terdapat di erat rel jalur kereta Kertosono-Bangil.Tempat itulah yang lalu melahirkan logo gudang garam seperti dikenal masyarakat dikala ini.
Naluri Bisnis Sang Wirausahawan
Surya telah terjun ke dunia industri semenjak kecil. Berbagai pengalaman kehidupan yang dilaluinya mempertajam naluri bisnis yang yang sudah dimilikinya. Itu semua berperan penting sampai perusahaan Gudang Garam bermetamorfosis sebesar kini.
Perusahaan ini telah memiliki karyawan sebanyak 500.000 orang. Perkembangan yang sangat fantastis dari mulanya beberapa pekerja saja. Setiap bulan setidaknya PT Gudang Garam menciptakan produk meraih 50 juta kretek. Maka tidak aneh kalau pada tahun 1966 perusahaan ini tercatat selaku pabrik kretek terbesar di Indonesia.
Meskipun Surya Wonowidjojo telah meninggal pada 1985, Gudang Garam tetap berkembang berkat value yang ditanamkan dalam perusahaan. Tahun 2001, perusahaan ini telah memiliki 6 unit pabrik. Perusahaan ini pun menyumbang cukai r0k0k pada negara sebesar Rp100 miliar setiap tahunnya. Wow!
Akhir usia Surya ditutup dengan kala kejayaan Gudang Garam yang masih bertahan sampai sekarang. Kenangan sosok Surya yang hangat dan dekat dengan karyawan akan menempel dalam benak mereka yang mengenalnya secara langsung. Tak hanya seorang businessman ahli, beliau juga seorang ayah, saudara, dan sobat di mata para anak buah.